Saat ini semakin banyak berbagai macam bisnis yang kita temui di lingkungan sekitar kita. Dalam melakukan kegiatan berbisnis, tak luput dari beberapa kesalahan bisnis yang sering dilakukan tanpa sadar oleh para pelaku bisnis itu sendiri.
Hal penting yang dapat dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam berbisnis utamanya adalah persiapan yang matang.
Kesalahan bisnis tersebut sebenarnya terbilang lumrah, karena biasanya dari kesalahan tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi untuk perkembangan bisnis kedepannya.
Berikut kesalahan bisnis yang paling sering di lakukan saat merintis bisnis, diantaranya :
1. Tidak memiliki rencana dan tujuan yang jelas
Ketika ingin merintis bisnis, perencanaan dan tujuan bisnis yang baik dapat menjadi panduan bagimu menjalankan bisnis. Sebaliknya, tanpa adanya tujuan yang jelas, maka kamu tidak akan memiliki pegangan ketika menjalankan bisnis yang nantinya akan menimbulkan masalah untuk bisnismu di kemudian hari.
2. Minimnya pengalaman dalam dunia bisnis
Jika kamu sama sekali tidak ada pengalaman dalam berbisnis sebelumya, mungkin ada baiknya kamu pelajari dan riset mengenai bisnis yang ingin kamu kembangkan terlebih dahulu. Mencari mentor dan informasi terkait bisnismu melalui internet ataupun mengikuti pelatihan-pelatihan bisnis juga tak kalah pentingnya. Kamu juga bisa pertimbangkan untuk menyewa jasa konsultan bisnis.
3. Kurang inovasi
Sebuah bisnis yang tidak melakukan inovasi tentu akan lebih sulit untuk bertahan. Apalagi jika bisnis tersebut memiliki kompetitor yang sudah menghadirkan banyak hal-hal baru pada bisnis mereka. Bisnis yang berhasil adalah yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakan tren baru, mencari peluang inovatif, dan selalu berusaha untuk meningkatkan diri.
4. Pengelolaan keuangan yang buruk adalah kesalahan bisnis yang fatal
Sekecil apa pun bisnismu, sangat penting untuk melakukan pengelolaan keuangan. Karena dengan pengelolaan keuangan yang baik, kamu dapat melihat kondisi keuangan bisnis yang sedang berjalan dan selanjutnya kamu dapat menentukan langkah dalam pengambilan modal maupun keputusan bisnis lainnya.
5. Kurang memperhatikan kebutuhan konsumen
Pelaku bisnis yang baik adalah yang meperhatikan kebutuhan konsumennya, karena kesuksesan dari suatu bisnis tergantung dari banyaknya jumlah konsumen. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus memperhatikan kebutuhan konsumennya. Baik itu dengan cara menciptakan produk yang beragam, meningkatkan kualitas, atau meningkatkan pelayanan salah satunya dengan menyediakan alternatif pilihan pembayaran seperti QRIS atau yang lainnya untuk bisnismu. Saat ini sudah banyak penyedia jasa pembayaran di Indonesia, salah satunya adalah Ezeelink.